Sabtu, 14 Februari 2015

Belajar Sabar

Ketika kesabaran kita di uji, sampai batas mana kesabaran itu kita dapati ?
Ya, Sabar itu mungkin itu sangat lah susah kadang emosi selalu mengubah pikiran kita untuk bersifat sabar. Sabar mungkin bagi kita itu ada batasan - batasannya , tapi sampai kapan juga kita harus bersabar ....?
Ya itulah sabar , dimana Allah menguji kita dimana batas kita untuk bersabar ..!
Kadang kita tidak sabar untukk menanti suatu hal yg kita inginkan , padahal itu kalau sabar hasilnya akan memuaskan buat kita sendiri ...
Sabar itu butuh lama dan sangat lama , karena kita harus benar-benar sabar untuk hasil yang lebih baik . Sampai kapan sabar itu ? Ya sampai kita benar-benar mengerti apa itu sabar ..!
Sabar dalam menghadapi hawa nafsu kita, sabar diikala cobaan datang menghampiri kita, sabar dikala kita sedih dan jenis kesabaran lainnya .
Mungkin semua orang tak bisa sabar dalam menghadapi ujian dan itupun bisa juga terjadi pada diri saya pribadi , karena mungkin kesabaran setiap orang berbeda-beda dalam menghadapi kesabaran tersebut .
Sabar = Ikhlas itu semua mungkin sangat susah kita jalani , tapi kalau kita jalani mungkin semuanya pasti akan indah suatu saat ..
Mari belajar sabar ..

Minggu, 08 Februari 2015

Ikhlas Tapi Masih Berharap

Ikhlas , sesuatu hal yang sangat susah untuk aku perbuat dalam kehidupan ini, pada dasarnya aku rela dan ga rela untuk melepaskan atau melupakan hal-hal yang sangat aku harapkan .
Dalam kehidupan ini, mungkin aku harus belajar apa itu Ikhlas...!
Susah emang untuk belajar Ikhlas itu , kadang kita tak sepenuhnya untuk mengikhlaskan hal-hal yang kita lakukan ....
Semakin aku melupakan, semakin kangen dengannya...
Ikhlasku ternyata masih belum bisa untuk belajar Ikhlas, sangatlah sulit ketika seseorang untuk belajar iklhas, perlu waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun untuk belajar ikhlas,bahkan ada pula yang tak bisa mengikhlaskan sampai akhir hayat mereka . Naudzhubillah ..
Semoga aku bisa mengikhlaskan apa yang sudah aku harapkan selama ini, Amin...
Aku hanya bisa melihat dan mendengar tentang kamu walau hanya sebatas cerita atau isi kata-kata kamu .
Rindu sangat aku denganmu, semakin aku melupakan semakin kangen aku dengannya ..
Miss U so Much AF ...

Jumat, 06 Februari 2015

Sejarah Dakwah Rosulallah Sholallahu Alaihi Wasallam

1. Sejarah Dakwah Rasulullah SAW
2. 1.Keteladanan Rasulullah di Mekkah622 M. Ketika wahyu Islam bermula pada tahun pertama diturunkan kepad Rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira’, Arab Saudi. Islam muncul di Jazirah Arab pada abad ke-7 Masehi ketika nabi Muhammad S.A.W. mendapat wahyu dari Allah S.W.T. Nabi Muhammad S.A.W. dilahirkan di Mekkah pada tahun Gajah (570/571 M). Beliau merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia. Beliau dibesarkan oleh pamannya yaitu Abu Thalib, kemudian beliau menikah dengan Siti Khadijah.
3. Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang termahsyur bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza dan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in.
4. 2. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Pengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah. Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an.
5. Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al‘Alaq: 1-5) turun pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surahsurah yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.
6. 3. Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekah 1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).
7. Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah: Abdul Amar dari Bani Zuhrah Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris Utsman bin Affan Zubair bin Awam Sa’ad bin Abu Waqqas Thalhah bin Ubaidillah. Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).
8. 2. Dakwah secara terang-terangan Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216. Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut: 1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah. 2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.
9. Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M). Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain: a. Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar. b. Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaumDaus. c. Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.
10. 4. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni: 1. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya. 2. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka. 3. Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka. 4. Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.
11. 5. Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW : Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais anNahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan. Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala. Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M. Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi. Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib. Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita).
12. Pada abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah SAW. Di Mekah, bangsa Quraisy dengan segala upaya berusaha melumpuhkan gerakan Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan pemboikotan terhadap Bani Hasyiim dan Bani Muthalib (keluarga besar Muhammad SAW.). beberapa pemboikotan tersebut antara lain : a. Memutuskan hubungan perkawinan. b. Memutuskan hubungan jual beli. c. Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi. d. Tidak ada tolong menolong. Pemboikotan itu tertulis di atas selembar sahitah atau plakat yang digantungkan di Kakbah dan tidak akan dicabut sebelum Muhammad SAW. Menghentikan gerakannya. Selama tiga tahun lamanya Bani Hasyim dan Bani Muthalib menderita kemiskinan akibat pemboikotan itu. Banyak pengikut Rasulullah yang menyingkir ke luar kota Mekah untuk mempertahankan hidup untuk menyelamatkan diriUjian bagi Rasulullah SAW. Juga bertambah berat dengan wafatnyadua orang yang sangat dicintainya, yaitu pamannya, Abu Thalib dalam usia 87 tahun dan istrinya, yaitu Khadijah. Peristiwa tersebut yang terjadi pada tahun ke-10 dari masa kenabian (620 M) dalam sejarah disebut Amul Huzni (tahun kesedihan atau tahun duka cita).
13. Dengan meninggalnya dua tokoh tersebut orang Quraisy makin berani dan leluasa mengganggu dan menghalangi Rasulullah SAW. Mereka berani melempar kotoran ke punggung Nabi, bahkan Beliau hampir meninggal karena ada orang yang hendak mencekiknya. Nabi Muhammad SAW. Merasakan bahwa dakwah di Mekah tidak lagi sesuai sebagai pusat dakwah Islam. Oleh karena itu, Beliau bersama Zaid bin Haritsah pergi hijrah ke Thaif untuk berdakwah. Ajaran Rasulullah itu ditolak dengan kasar. Bahkan mereka pun mengusir, menyoraki dan mengejar Rasulullah sambil di lempari dengan batu. Saat itu Rasulullah SAW. Sempat berlindung di bawah kebun anggur di kebun Utba dan Syaiba (anak Rabia). Meski demikian terluka, Rasulullah SAW. tetap sabar dan berlapang dada serta ikhlas. Kesulitan dan hambatan yang terus-menerus menimpa Muhammad SAW. Dan pengikutnya dihadapi dengan sabar dan tawakal. Saat mengahadapi ujian yang berat dan tingkat perjuangan sudah berada pada puncaknya, Rasulullah SAW. di perintahkan oleh Allah SWT untuk menjalani Isra dan Mi’raj dari Mekah menuju ke Baitul Maqdis di Palestina, dan selanjutnya naik ke langit hingga ke Sidratul Muntaha (QS Al-Isra/17:1). Kejadian Isra dan Mi’raj terjadi pada malam 17 rajab tahun ke-11 dari kenabiannya (sekitar 621 M) di tempuh dalam waktu satu malam.
14. Hikmah Dari peristiwa isra dan mi’raj antara lain sebagai berikut : 1. Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi Muhammad SAW. Yang tidak pernah diberikan Allah SWT. Kepada manusia dan nabi-nabi sebelumnya. 2. Memberikan penambahan kekuatan iman keyakinan Beliau sebagai rasul untuk terus menyerukan agama Allah SWT kepada seluruh umat manusia. 3. Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri sejauh mana mereka beriman dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan itu yang hanya ditempuh dalam waktu semalam. Peristiwa ini dijadikan olok-olok oleh kaum Quraisy dan menuduh Nabi Muhammad SAW. Sudah gila. Meski demikian, ada orang yang beriman atau percaya terhadap kejadian ini, yaitu Abu Bakar sehingga nama Beliau ditambahkan dengan gelar As Sidik.
15. 6.Akhir Periode Dakwah Rasulullah Di Kota Mekah Dengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkah maka berakhirlah periode pertama perjalanan dakwah beliau di kota Mekkah. Lebih kurang 13 tahun lamanya, Beliau Beliau berjuang antara hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah masyarakat Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa dan raga. Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di Quba selama 4 hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid quba dan masjid pertama dalam sejarah Islam. Tepat pada hari Jumat 12 Rabiul awal tahun 1 Hijrah bertepatan pada 24 September 6 M. Merekamendapat sambutan penuh haru, hormat, dan kerinduan diiringi puji-pujian dari seluruh masyarakat Madinah. Nabi saw mengadakan shalat Jumat yang pertama kali dalam sejarah Islam dan Beliaupun berkhotbah di hadapan muslimin Muhajirin dan Anshar

Minggu, 01 Februari 2015

Nama - Nama Iblis

Iblis mempunyai kerajaan yang sangat besar. Ada pemerintahan, menteri, dan kantor-kantor yang besar. Iblis juga mempunyai wakil, dan lima di antaranya termasuk yang paling berbahaya. Mereka adalah lima anak Iblis.
1. Tsabar
Tsabar bertugas mendatangi orang yang sedang mengalami kesusahan atau tertimpa musibah, seperti kematian keluarga, bencana, dan semacamnya. Kemudian dia melancarkan bisikannya dan menyatakan permusuhan kepada Allah. Dia mendorong manusia untuk berkeluh kesah dan meratap-ratap. Untuk menghindarinya, hendaknya ucapkan doa:
A’ûdzubillâhi minassyaithôni tsabarirrojīmi wajundihi waabnâ ihi (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan, Tsabar, yang terkutuk, serta para pengikut dan anaknya).
2. Dâsim
Dâsim bertugas mencerai-beraikan ikatan pernikahan, mengobarkan rasa benci satu sama lain dalam kehidupan rumah tangga, dan mendorong seseorang untuk menyebarkan aib sehingga menyebabkan pertengkaran dan bahkan perceraian. Dâsim adalah anak kesayangan Iblis. Untuk menghadapinya, hendaknya mengucapkan doa:
A’ûdzubillâhi minassyaithôni dâsimirrojīmi wajundihi waabnâ ihi (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan, Dâsim, yang terkutuk, serta para pengikut dan anaknya).
3. Al-A’war
Al-A’war adalah spesialis dalam urusan mempermudah terjadinya perzinaan. Dia menjadikan indah bagian bawah tubuh wanita ketika mereka keluar rumah. Dia mendorong orang untuk melakukan zina dan memperlihatkan zina sebagai sesuatu yang menyenangkan. Semua hal yang berkaitan dengan zina dan penurunan moral menjadi tugas Al-A’war dan para anak buahnya.
4. Maswath
Tugas Maswath adalah membuat kebohongan-kebohongan, baik besar ataupun kecil. Bahkan kejahatan yang dia lakukan bersama anak buahnya termasuk memperlihatkan diri dalam bentuk seseorang yang duduk dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh manusia, kemudian menyebarkan kebohongan yang pada akhirnya disebarkan pula oleh manusia.
5. Zalnabûr
Tempat kerja Zalnabûr dan para anteknya adalah pasar-pasar. Mereka mengobarkan pertengkaran, caci maki, perselisihan, dan bahkan bunuh-membunuh.

Mendulang Faidah Surah Al ashr

ALLAH SWT berfirman : “Demi masa (1), sesungguhnya manusia itu dalam kerugian (2), kecuali yang beriman dan beramal soleh dan.saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran (3).”
Allah bersumpah dengan masa yang menunjukkan keagungan masa itu sendiri, karena segala sesuatu yang Allah bersumpah dengannya menandakan keagungan hal tersebut. Akan tetapi sebagai hamba kita hanya boleh bersumpah dengan nama Allah.
Manusia berada dalam kerugian, laksana seorang yang berdagang kita di dunia ini juga ada yang beruntung dan merugi. Maka alangkah baiknya jika kita menjadi hamba-hamba yang beruntung. Tapi sebagaimana kata pepatah, “Tidak ada makan siang gratis” untuk bisa beruntung harus ada harga yang kita bayar,apa itu harganya :
1. Beriman.
Iman merupakan dasar dan syarat di terimanya amal,sungguh sebaik apapun itu amalan jika tidak didasari keimanan maka amal tadi akan sia sia.
2. Beramal soleh.
Iman dan amal adalah 2 sisi mata uang yang satu sama lain tidak bisa terpisahkan, yang jika satunya mati yang lain akan mati.
Hubungan iman dan amal itu bagaikan sebuah pohon besar,iman menjadi akarnya,sementara amal menjadi penampakan pohonnya,tidak akan bermanfaat sebuah akar tanpa ada pohon,dan sebalik sebuah pohon besar tak akan bisa bertahan hidup.tanpa akar.
Amal adalah indikator keimanan seseorang, jika amal baik maka baik pula keimanan,dan jika amal buruk,maka buruk pula kualitas keimanan seseorang.
3. Saling menasehati dalam kebenaran.
Islam tidaklah agama yg mengajarkan seorang untuk menjadi egois,islam tidak hanya megajarkan kesolehan personal,tapi islam juga mengajarkan bagaimana seorang yang soleh agar berusaha menularkan kesolehannya,sehingga terciptanya kesolehan kolektif.

DUSTA

DUSTA dalam ucapan dan sumpah merupakan dosa yang paling buruk dan paling tercela. Ismail ibn Wasith berkata, “Setelah Rasulullah SAW wafat, aku pernah mendengar Abu Bakar ash- Shiddiq r.a berkata dalam khutbahnya, Rasulullah SAW pernah berdiri ditengah-tengah kita ditempat ini pada tahun pertama. Kemudian beliau menangis seraya berkata, “Jauhilah dusta, sesungguhnya dusta bersama dengan perbuatan keji. Keduanya akan masuk ke dalam neraka. Abu Umamah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW, berkata: “Dusta itu salah satu dari beberapa pintu kemunafikkan”.
Hasan berkata , “Termasuk bagian dari kemunafikkan adalah berbedanya batin dengan penampilan, ucapan dengan perbuatan dan tempat masuk dan tempat keluar. Dan asal kemunafikkan adalah dusta. “Rasulullah SAW, berkata, “Sesungguhnya khianat yang besar, jika engkau berkata sesuatu kepada temanmmu, dan ia mempercayainnya, sedang engkau berdusta”.